nusakini.com-Jakarta-Tiap pesepak bola pasti memiliki pelatih favorit. Pertimbangannya memang subyektif tapi itulah penilaian jujur seorang pemain terhadap sosok pelatih. Termasuk penyerang Persija Jakarta, Marko Simic yang punya pilihan sendiri. 

Sepanjang karir profesionalnya, Simic telah bermain untuk sejumlah klub. Marko Simic memulai karier profesionalnya di klub Rusia, FC Khimki. Setelah itu ia melalang buana ke beberapa klub Eropa seperti Daugava Daugavpils (Latvia), Vasas FC (Hungaria), hingga Pordenone (Italia). 

Di tahun 2015, penyerang berjuluk Super Simic hijrah ke Asia Tenggara. Ia bergabung dengan klub Vietnam Becamex Binh Duong. Setahun kemudian Marko Simic bergabung dengan klub Liga Primer Malaysia Negeri Sembilan. Di Negeri Sembilan, Simic mulai menunjukan tajinya. Ia bermain di 13 pertandingan dan mencetak tujuh gol. 

Dari situlah ia direkrut oleh Melaka United SA. Hingga akhirnya berlabuh di Persija pada tahun 2018. Ia pun termasuk pemain asing yang sukses di Macan Kemayoran. 

Selama di Persija, Ia sudah memberikan 3 gelar bagi Macan Kemayoran. Selain trofi Liga 1 2018, ada dua trofi turnamen pramusim yakni trofi Piala Presiden 2018 dan trofi turnamen Boost SportsFix Super Cup 2018 di Malaysia. Musim lalupun ia juga sukses menjadi top skor dengan torehan 28 golnya. 

Tentunya dari sekian klub yang telah Simic perkuat, mempertemukannya dengan banyak pelatih. Namun dari banyak pelatih ada satu yang jadi favoritnya. 

Sosok itu adalah Zlatko Dalic. Dalic sendiri merupakan pelatih timnas Kroasia saat ini. Simic memilih Dalic karena dua hal. Selain sukses membawa Kroasia runner up Piala Dunia 2018, Dalic menjadi pelatih yang berjasa untuk karier sepak bola Simic. 

“Paling spesial adalah Zlatko Dalic. Mengapa dia? Karena dia pelatih saya juga saat di tim nasional, saya sangat mengenalnya, dia adalah orang yang luar biasa dan berjasa buat saya,” ujar Simic. 

“Saya juga sempat bertemu dan kagum dengan pencapaian karier saya di sini. Dia setuju level pemain di Asia sudah tidak jauh berbeda dengan level permainan sepak bola Eropa,” tambahnya.(p/ab)